The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Sudah larut, Sayang. Sudah sepuluh. Sudah larut Langit malam dalam deras Hujan. Sudah surutkah cintaku padamu? Ternyata belum. Aku masih di sini, berbagi sepuluh bersamamu. Sepuluh detak degup kita, dalam sepuluh bulan yang terasa seperti sepuluh langkah dalam kehidupan.


Sudah sepuluh. Ya, Sayang. Sepuluh kuap, sepuluh kantuk, sepuluh pejam, sepuluh redam, dalam sepuluh yang singkat namun panjang. Sepuluh cemas, sepuluh harap, sepuluh takut, sepuluh lega, menari bersama sepuluh hitam-putih dalam setiap siang-malam yang kita lewati. Sepuluh tawa, sepuluh tangis, sepuluh teriak dalam semangat untuk saling berbagi, baik senang maupun sakit, bersama.


Tidakkah, kau harus pulang sekarang, Sayang? Sudah sepuluh waktu kita santap bersama, dalam ruang cinta kita. Sudah sepuluh kali seprai biru berganti cokelat, kemudian biru lagi. Sudah sepuluh dua enam-dua tujuh kita rayakan dalam kesederhanaan. Tidakkah mereka memintamu kembali? Namun, sepuluh kali pula kau tepis permintaan mereka, dan untuk itu aku berterima kasih.


Adakah kau bosan, Sayang? Ya, mungkin sepuluh bosan pun telah terlewati, menyisip di sela-sela keinginan untuk tetap seperti ini. Sepuluh rindu, sepuluh rengkuh, sepuluh sendu... Orang-orang mungkin tidak akan pernah mengerti, meski suatu saat mereka tahu, bahwa di antara kita tidak hanya ada nafsu. Mungkin tidak akan ada pula yang percaya, bahwa telah kita lewati sepuluh argumen, sepuluh sakit, sepuluh adu amarah dan airmata, bahkan sepuluh kompetisi bunuh diri, di antara tawa dan sikap tidak peduli.


Kita mungkin tidak akan sehidup-semati. Namun, kita adalah sepasang kekasih, sahabat, dan saudara sehati, bersamaan ketika kita menjadi kompetitor; saingan sejati. Jika setiap yang kita lalui adalah secangkir kopi, maka masih kunikmati pahit-manisnya, meski cangkir kesepuluh pun telah habis kuteguk hari ini.


Mari bersulang, Sayang, untuk yang kesepuluh kali. Ternyata, aku pernah, telah, dan masih mencintaimu hingga detik ini.


July 27th 2009

10.23 P.M.

In the living room