The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...

Yak, selamat datang di minggu ujian!

Bagaimana tidak?

Bulan ini aku diuji dengan setumpuk makalah dan ujian tertulis super parah di akhir semester, ditambah kompre, dimana aku harus mempertanggung jawabkan alat ukur layaknya mempertanggung jawabkan skripsi di depan 2 dosen penguji. Ini adalah ujian nomer 1.

Bulan ini adalah bulan ujian. Bulan ujian harus berhasil dilewati dengan baik.

Tapi tenang, aku pasti lulus ujian nomer 1. Karena ujian harus berlalu dan aku harus bisa, pasti bisa!

Karena kamu selalu mengirim doa dari ujung sana yang selalu masuk lewat getaran HP ketika aku sedang ujian.

"ALL THE BEST!" katamu.

Tenang, aku akan benar-benar lulus ujian nomer 1.

Karena aku sempat mencuri waktu mepet sebelum ujian dengan belajar dan mengulang2 bahan saat kamu pergi kuliah dan meninggalkanku sendirian di kamar.

Merenung.

Eh, membaca slide, merangkum, mengulangnya, bahkan di bus perjalanan pulang ke jakarta. Hal itu adalah kompensasi aku yang melarikan diri ke tempatmu untuk menemuimu, sih.

Bulan ini aku juga diuji oleh ujian lainnya, hati. Ini ujian nomer 2

Kamu tidak mungkin lupa dengan kecemburuanmu dengan lelaki yang pernah aku taksir waktu SMP ini dan mulai mendekati aku sekarang-sekarang ini.

Oknum yang satu ini memang cool, baik, perhatian, dan bikin kamu pusing kepala kalau aku lagi wawancara dengan dia, lagi jalan, dijemput atau makan dengan dia.

Tapi tenang, sayang, aku pasti lulus ujian nomer 2.

Karena setiap kali bertemu dengannya, aku membahas pacarnya, atau pacarku, yang sudah dia lihat fotonya di Facebook, ketika aku menulis in a relationship with you, di facebook asli, ya sudahlah.

Dan jangan pusing pusing kepala, aku suka flirting tapi tidak suka dia karena dia tidak bisa menulis Immediate dengan menggantinya dengan Immadiate, dan banyak kesalahan penulisan bahasa Inggris lainnya, luntur deh coolness and kindness nya.

Lagipula, kalo aku jalan-jalan sama dia, aku jalan untuk nyariin headset bluetooth buat kamu, beliin buku kuliah buat kamu, terus kamu kamu kamu kamu kamu dehhhh.

Ujian hati nomer selanjutnya juga ada.
Mungkin karena aku terlalu sexy, darling. (Kecup kamu ahhh).

Dengan lelaki satu ini yang kualitasnya oke punya.
Lulusan ITB, kerja di Pertamina, Jakarta. Perhatian, manis, humoris.

Tapi ooh sayangku, dia memang sering sms aku untuk bilang semangat ujian ini itu, tapi tidak ada yang mengalahkan dahsyatnya kegantenganmu dan caramu yang berbeda untuk memberiku semangat.

Jadi aku lulus ujian nomer 3 nih yaaaa...

Sayangku, ujian yang terakhir ini yang sangat berat.
Aku takut aku tidak bisa lulus, hanya lolos jadinya.

Ujian nomer 4 yang paling berat adalah Kangen. 
Rindu.

Iya, bayangkan betapa sibuknya dan berbedanya jadwal ujian kita sehingga kita tidak bisa bertemu.

Ah, aku kan rindu pelukmu, kecup lembutmu, kamu.

Ujian nomer 4 paling berat karena kita terbiasa untuk bertemu minimal 2 minggu sekali.

Nah, kalau tidak bertemu lebih dari itu?
Kita masing-masing tau betapa masam wajah kita saat di telpon dan mendengar kata maaf, disisi lain menangis hanya untuk bilang "aku kangen".

Huaaa. Aku kangen. Ini mah tidak bisa lulus ujian kalau begini.

Tapi kalau tidak lulus, harus remedial, atau mengulang tahun depan, atau dan sebagainya.

Karena aku tidak mau, lebih baik lolos saja minimal.

Aku tidak lulus ujian nomer 4 dengan sempurna.
Kenapa? Aku kangen berat, jadi aku harus ketemu kamu, ya.

Tunggu kedatanganku di Bandung lagi, ya.

Kecup kecup kecup kecup dan banyak kecup lainnya
Happy 11th monthliversary, Honey Bear..


Sekali lagi aku LULUS, LULUS ujian seleksi menjadi pendampingmu
Yaaay!

BUK! Aku merebahkan diri di tempat tidur setiap melihat ke tumpukan tugas yang tak kunjung usai dan tidak berniat kukerjakan. Badanku lemas melihat modem Speedy yang rusak, dan laptop yang cenat-cenut.

Aku menutup mata. Membayangkan kalau jari-jemari ini masih punya waktu untuk menciumi keyboard dan mengetik dengan otomatis. Ah, heaven!

Tapi aku tau aku tidak boleh melewatkan hari untuk kembali menulis. Kalau tidak, ya, seperti ini. Menumpuk seperti lemak di perut..... Aaaaaaaaaaaaaaaaa.....

Aku bingung harus bercerita dari mana. Pokoknya romantis sampai aku kehabisan kata-kata! (alasan)

Kamis itu, hari ulangtahunku. Aku sudah mewek, membayangkan kamu yang datang terlambat, atau bahkan tidak bisa datang. Bukan.... Aku bukan anak manja yang ingin sekali dan mewajibkan pacarnya datang di hari ulang tahunku. Tapi.... aku sudah berjanji dan mem-book ruangan klinis untuk tugas asesmen tes Rorschach yang jarang sekali boleh melibatkan orang luar.. Dan aku sudah menjanjikan teman-temanku akan mendapatkan partisipan super spesial dari Fakultas Kedokteran, pacarku!

Aaah, tahukah kamu, sayang? Aku rasanya ingin menangis saat teman-teman KAUP ku membelikan blueberry cheesecake dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Baru kali itu aku merasa sangat sedih, ternyata diam-diam aku berharap kalau kamu sudah tiba.

Aku menggelung malas. Kuhabiskan waktu berkumpul di ruangan penuh dengan skripsi dan tesis di perpustakaan. Bercerita. Tertawa. Berharap.

Sebelum akhirnya kamu muncul dan membuatku beku. Literally Freezing!

Gila.
Siapa yang tidak bengong dan bingung ketika melihat pacarnya ternyata bekerjasama dengan teman-temannya dengan sempurna?

Kamu datang dengan sebuah kue dengan lilin berangka 2 dan 0, sekuntum bunga mawar merah yang merekah, dan memetik gitar memainkan lagu "Best in Me"

AKU BERHENTI BERNAFAS!

dan yang bisa aku lakukan hanyalah menepuk-nepuk pipiku, memastika aku masih hidup dan tidak bermimpi, sambil berlari ke arahmu dan memelukmu super duper erat di depan teman-temanku. Masih di ruang skripsi dan tesis perpustakaan. Dasar gila!

Ya, dan kita berhasil membuat teman-temanku iri, dan galau... Hahaha....

Ya, kamu seperti pangeran tampan luar biasa sempurna yang datang untuk menculikku hari itu, dengan kuda putih.... emmm.... mobil deh, dan membawaku pergi. Yay!

Next Destination : Bandung!


Aku tidak tahu harus berkata apa lagi selain puja puji syukur diberikan hari libur yang panjang.

20th birthday,
dan 10 montliversary


aku hanya berucap syukur akan cinta yang begitu besar yang sudah diberikan kepadaku, dan kepada kami berdua, sehingga aku tidak meminta apapun selain kebahagiaan orang-orang yang aku sayangi.


Fiuuuuuh...
Dalam tiupan lilin dan doa samar-samar, aku melihat dunia tersenyum

(Amin)

In the living room