Namaku Langit. Aku suka warna biru mudaku. Aku suka putih awan. Namun, yang paling aku sukai adalah bening Hujan karena dia dapat membiaskan kuning Mentari menjadi Pelangi. Hujan juga dapat memanggil awan menutupi Bulan di kala malam. Hujan hebat. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari itu.
Orang-orang malah memujaku. Aku tinggi. Aku tak terjangkau meski hanya seujung jari. Aku biru. Aku luas dan lapang, seolah mampu menerima apapun yang ingin digantungkan manusia di antara bintang-bintangku. Mimpi, harap, doa... Semua berputar dan melayang, digantungkan tinggi di atas pundakku. Mereka tidak sadar, bahwa aku juga dapat merasa berat. Ketika itu terjadi, awan akan menurunkan Hujan untuk menghiburku. Namun, aku tetap takut bahwa suatu saat nanti, akuakan jatuh runtuh, tidak kuat lagi menahan semua asa yang disematkan di dadaku yang lapang.
Aku langit. Aku bisa biru, ungu, bahkan bisa kelabu. Namun aku paling suka menjadi merah jingga di belakang awan kelabu. Sebab, ketika itu aku bisa bersama Hujan menyambut Pelangi yang dilahirkan bias-bias sinar Mentari sambil menunggu datangnya senyum Bulan. Sayang, hal itu tidak bisa terjadi setiap hari.
Aku adalah langit. Aku tinggi. Aku sendiri. Selalu menanti Hujan turun menemani.
July 8th 2009
10.39 A.M.
4 loves:
terimakasih langit.. karena kehadiran mu lah panas matahari ku yg jatuh di bumi menjadi hangat. Namun, semakin hari sinar ku semakin panas saja ya.. :)
Hujan..aku suka suasana dikala hujan. Bau tanah dan udara sejuk membuat hatiku merasa tentram..
Asal jgn sampai banjir saja ya..hehee
Dan terima kasih pada Mentari karena biasnya pada Hujan menghadirkan Pelangi.
Maka Pelangi pun berterima kasih pada kalian semua. Termasuk Bulan.
Love you all.
Terima kasih langit, karena kamu telah mempertemukan bulan dengan hujan, pelangi, dan mentari..
Terima kasih semuanya, telah menerima bulan sebagai salah satu anggota semesta kalian..
Love u all...
Posting Komentar