Sepuluh sudah sempurna jemari kita, sayang.
Sudah kita angkat lagi jemari yang menghadap ke atas, sambil kamu membaca doa dan aku merapal mantra.
Sambil aku yang biasa mengaliri pipi dengan air mata, ketika bincang-bincangku pada Tuhan.
Karena telah sepuluh jari jemari kita menggenapkan satu dengan yang lain.
Karena telah sepuluh diantara berpuluh-puluh malam yang kita lalui
Sepuluh ini,
bukan untuk berlari mengejar angka selanjutnya sampai kalender usang menenggak habis hari.
Sepuluhku kali ini adalah tentang jari;
jari jari jemari
dan dada yang guruh gemuruh
serta getarnya yang sibuk
saat berbisik mengangkat sepuluh pada Tuhan
dan berkata
"Tuhanku, terima kasih"
dan bungkusan cinta yang merah darah dan kadang merah jambu kubuka lagi
"Tuhan, terima kasih. Masih enak dan lezat... Ini belum basi"
dan kucelup tanganku pada air yang mengalir sambil mengikut doaku
dalam niat dan sujudku kubisikkan nama
dua nama.
namanya dan nama Tuhanku.
reminder
2 hari yang lalu
1 loves:
Aku buat tulisan juga tadi malam...
Tapi memang lebih bagus tulisan kamu..."^_^)>
Posting Komentar