The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Waktu berjalan dengan sekehendaknya tanpa peduli dengan para penggunanya. Manusia menjalani hidup seiring waktu terus beranjak. Kadang manusia lupa akan pengiringnya itu. Tapi kadang justru waktu yang menakuti manusia. Ketika kita masih kanak-kanak, ingin cepat menjadi dewasa. Ketika menjadi dewasa, kita merasa jauh lebih enak menjadi anak kecil. Itulah realita kehidupan yang kita jalani sehari-hari seumur hidup kita. Menjalani fitrah sebagai yang terlahir, menjalani hidup, lalu menyambut kematian. Topik inilah yang berhasil sutradara David Fincher sajikan dalam film The Curious Case of Benjamin Button dengan apik.

Film yang diangkat dari cerita pendek dengan judul yang sama oleh F. Scott Fitzgerald ini mengisahkan seorang laki-laki bernama Benjamin yang terlahir dengan keadaan yang tidak lazim, terlahir dengan keadaan fisik yang tua, dan tumbuh berkembang menjadi semakin muda. Yaa, melawan teori perkembangan yang seharusnya Benjamin tumbuh melawan waktu. Ia terlahir di masa akhir perang dunia I dan ayahnya, Thomas Button, membuangnya ke sebuah panti jompo asuhan seorang Afro-American, Queenie. Ia menjalani hidupnya sesuai dengan keadaan fisiknya yang semakin lama semakin muda. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis kecil yang merubah hidup Benjamin selamanya, Daisy. Daisy adalah cucu dari seorang penghuni panti jompo tempat Benjamin tinggal. Dengan Daisy, Benjamin merasakan cinta pertama sekaligus cinta sejatinya.

Kehidupan Benjamin yang menarik karena perkembangannya yang berbeda sungguh sangat mengesankan. Ketika ia bergabung dengan seorang tugboat sailor, ia belajar banyak hal dari kaptennya, Captain Mike. Kisah cintanya yang rumit bersama Daisy dan juga diselingi pertemuannya dengan Elizabeth Abott. Semuanya diramu dengan apik dan mengalir dengan sedap. Yang lebih menarik adalah bagaimana Benjamin menghadapi kematiannya dengan perkembangan yang terus memuda. Akan sulit memang mendeskripsikannya disini, karena memang akan sangat jauh lebih bermakna ketika menontonnya sendiri. Dan juga banyak hal yang bisa lebih jelas jika menontonnya langsung.

Film ini berhasil memadukan konsep waktu, kehidupan, dan kematian dengan alur yang tidak terlalu rumit. Walalupun memang akan sangat sulit dimengerti jika kita tidak memperhatikan setiap detail ceritanya, pembawaan karakter setiap tokohnya sangat pas. Merupakan hal yang pantas jika film ini menyabet 3 penghargaan Oscar. Film ini memberikan sebuah gambar kehidupan yang mungkin saja bisa dilalui oleh setiap orang. Bagaimana waktu, kehidupan, dan kematian berdiri sendiri ataupun saling berkaitan menjadi sebuah siklus terlihat jelas disini. Such a great movie!

Selamat Menonton !!!

*mengutip satu quotes yang menurut penulis sangat bermakna yang selalu dikatakan Queenie pada Benjamin,
You never know what's coming for you.

3 loves:

Pinjeeeeeeeemmmm....hehehe
Sudah sering lihat dan dengar dvd-nya, hanya belum nonton sampai sekarang.

Dimii dulu yaa.
Dia yang udah pinjem duluan.
Ngantri, oke?

selanjutnya bulan....

In the living room