The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Hujanku sedang sakit. Radang tenggorokannya semakin parah. Mungkin karena kondisi tubuhnya menurun, dia juga sedikit tertular sakit dari adik perempuannya. Setelah bernegosiasi dengan sang ayah kemarin, akhirnya dia bisa ke kampus hari ini. Tapi, menurutku dia juga sedikit memaksakan diri karena hari ini dia bahkan sedikit sulit untuk berdiri tanpa terhuyung. Dia demam. Tenggorokannya meradang hingga ia sering batuk-batuk parah. Aku memberikan sebutir vitamin, sepotong amoxicilin 500mg, dan sebuah tablet obat flu untuk dia minum siang tadi. Menyadari dia tidak flu, malam ini aku memberinya FG Troches dari Pelangi dan membiarkannya meminum satu tablet amoxicilin 500 mg setelah makan.

Sekarang Hujanku sedang tidur. Dengan keadaannya saat ini, aku tidak rela membiarkannya berdesakan di kereta sementara besok pagi dia harus kembali ke kampus. Maka, setelah mendapat telepon dari sang ayah dan memeroleh persetujuan untuk tinggal, jadilah dia menginap di kost-an malam ini. Di satu sisi, aku senang karena akhirnya aku bisa bersamanya lagi. Di sisi lain aku merasa sedih dan bersalah karena dia sakit tetapi tetap mau menunggu aku selesai mengajar hingga akhirnya menginap di kost-an.

Lelaplah dalam tidurmu, Hujanku. Biar besok kamu dapat terbangun dan merasa lebih baik. Cepatlah sembuh. Biarkan radang dan demam itu berpindah seiring meningkatnya suhu tubuhku.


July 16th 2009
9.30 P.M.
written by Sky, with a runny nose...

In the living room