The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Bulan, Nick itulah yang kedua sahabatku, Sky dan Hujan, anugrahkan kepadaku. Tak salah, kupikir. Bulan memang representasi yang sesuai untukku.

Kenapa?

Karena bulan tampak indah dengan caranya tersendiri. Tak seperti bintang, indahnya bulan bukan karena pancaran sinar dari dirinya. Berbeda dengan pelangi, indahnya bulan bukan karena membiasnya titik-titik hujan di langit oleh matahri. Bulan indah karena ia mampu memantulkan sinar yang datang padanya.

Bulan tampak indah dengan pantulan sinarnya di tengah gelap malam. Bulan tampak ramah dengan pantulan sinarnya yang lembut membelai mata. Bulan berpuas atas pantulan sinarnya. Dengannya, langit, hujan, matahari, dan pelangi hanya akan melihat keceriaan sang bulan.

Sungguh, bulan tak ada apa-apanya tanpa sinar yang jatuh kepadanya. Sungguh, bulan tidaklah seindah yang tampak dari kejauhan. Saat kau mampu melihat ku dengan teropong tercanggihmu, atau mendatangiku dengan Apollo kesekianmu, barulah kau dapat menemukan kesejatian diriku. Gelap. Dingin. Tandus.

Bulan tak berharap ada suatu pun yang meneropongnya. Bulan tak kan meminta suatu pun datang untuk menyelaminya. Bulan hanya ingin langit, hujan, matahari, dan pelangi menikmati pantulan sinarnya. Bulan hanya akan memantulkan sinar terlembut untuk kalian.

Anggaplah itu tanda cinta dari seorang bulan bagi kalian. Anggaplah itu untaian terima kasih yang tak selalu dapat kuucap untuk kalian, langit tempatku tersemat, hujan dan pelangi yang kerap menyambut kedatanganku kala senja, dan matahari yang dengan sinarnya aku dapat terlihat indah.
Love you all, my friends…
-my room, 12072009, 01:46am-

7 loves:

Dan karena bulan selalu menunjukkan sisi yang sama...Sambil menyembunyikan gelap untuk dirinya sendiri...
Bulanku yang baik, yang tidak henti menggengam handphone untuk menghubungi bumi...(hehehe)

Saya pun merasa beruntung, karena sempat menjenguk gelap-dingin tandusmu, tanpa perlu meminjam Apollo...

Terima kasih telah menulis. Merasa tidak sia-sia menunggu cukup lama... ^_^)

makasih sky atas undangannya menulis di semesta ini...

hahaha...ternyata pikiran kita sama untuk seseorang yang satu itu, dialah bumi...bumi yang mengikat bulan dengan orbitnya...menyebalkan..^^

Anonim mengatakan... 16 Juli 2009 pukul 08.09  

gw suka sm bulan. eh bulan beneran tapinya, hehehe. krn dia punya dua sisi, sisi terang yang dia tampilkan dan sisi gelap yang dia sembunyikan dari dunia. sama seperti persona dan shadow (ada yg ingat ini apa?)
[jean_piaget]

love you, too, Bulan..
nice description!
can't wait for Mentari. haha.

Persona dan Shadow, teorinya Jung,kan, ya?
Wah, sepertinya Piaget sangat memerhatikan pelajaran di kela, ya, sampai bisa ingat...^_^)

@Jean Piaget : Wah... Iya nih.. Salam kenal, jabat tangan...

@Jean Piaget: salam kenal...hmm...apa iya mirip dengan teori Jung ntu yah???persona, yang kasat mata..mudah dilihat, mudah dikenali.. shadow, tak kasat mata, tidak dapat terlihat bahkan diri sendiri pun sulit (hampir mustahil) mengenali...is it really same???

wah..sepertinya bulan harus membuka primbon psikologi lagi ni...supaya ilmu-ilmunya ga menguap bgitu aja...

saluuut buat jean piaget yang psikologis sekali...

In the living room