Yes, of course. We dare come to Club Camilan Launching...^_^)!
Well, kemarin sebenarnya adalah hari yang berat. Setelah dibangunkan oleh telepon pukul sembilan pagi, baru tahu bahwa hari itu adalah hari ulang tahun seorang teman baik, buru-buru mandi dan menuju rumah sang kawan membawa hadiah, tambah lagi beberapa insiden seperti Hujan tidak jadi kerja, dan beberapa kawan tidak jadi ikut, akhirnya, aku, Hujan, dan Luna bertualang bertiga menuju acara Launching di Goethe.
Kereta adalah cara termudah kami untuk sampai ke sana. Maka, bertualanglah tiga anak hilang ini ke rimba Jakarta Raya (lebay...^_^), menaiki KRL ekonomi menuju Stasiun Gondangdia. Setelah turun di Stasiun Gondangdia, menyadari tidak satu pun di antara kami tahu letak Goethe, kami memutuskan untuk naik taksi saja. Bajaj sebenarnya terlihat menarik, tapi taksi seharusnya lebih aman. Namun, dasar sopirnya tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, kami akhirnya sedikit tersesat, dan baru bisa tiba di Goethe setelah bertanya pada orang. Hasilnya, beberapa belas ribu harus direlakan untuk bayar taksi (padahal, belakangan, kami baru tahu bahwa Gondangdia ke Goethe itu, jalan kaki 5-10 menit pun bisa sampai..."-_-)>.
Tiba di sana, kami melangkah masuk dengan gugup. Tiga anak hilang, tersesat (atau menyesatkan diri?) ke rimba LGBT yang tersembunyi...:-p Itu pertama kalinya kami datang ke QFF. Pertama kali pula bagiku untuk benar2 hadir di sebuah acara yang kemungkinan kebanyakan pengunjungnya adalah gay dan lesbian.
Baru saja masuk, kami sudah disambut dengan foto2 LGBT, yang dapat membuat mata terbelalak kaget. Maklum, ini pertama kalinya...:-p Di sebuah pilar terpasang beberapa poster film bertema LGBT. Ada pula beberapa stand milik YIM, itsmylifeclub.com, stand manga (komik), stand Gramedia, dan tempat pendaftaran (untuk mendapatkan tiket masuk ke acara Launching).
Ketika kami datang, acara belum dimulai. Maka, aku dan Hujan memutuskan untuk berkeliling: mengisi guestbook, memandang penasaran "safety rubber" yang boleh diambil gratis, membeli Club Camilan dan Rahasia Bulan pesanan Dimii, dan menebak-nebak apakah salah satu orang yang kami lihat adalah pembaca SepociKopi juga...^_^ Sayangnya, karena satu dan lain hal, Luna harus pulang sebelum acara dimulai.
Anyway, begitu pintu dibuka, aku dan Hujan bergegas ke meja pendaftaran untuk meminta tiket masuk. Tapi, begitu sampai di sana...
"Boleh saya lihat KTP-nya, Mbak?" tanya mbak-mbak di meja pendaftaran.
Wajah Hujan langsung muram. Saat itu dia sedang tidak memegang tanda pengenalnya. Kartu mahasiswa atau ATM tidak dapat membantu karena di keduanya tidak ada tanggal lahir yang dapat dijadikan bukti. Akhirnya, aku hanya berkata,
"Ya, sudah, yuk, kita duduk-duduk saja di luar."
Hujan sudah akan menangis ketika berkata, "Tapi, kan, kita ke sini untuk lihat Launching..."
Aku hanya tersenyum, "Sudah bisa sampai di sini pun aku sudah senang."
Hujan meminta aku untuk masuk sendiri saja, mengingat aku bawa tanda pengenal. Namun, apa gunanya aku masuk sendirian? Dia masih mematung memandangi orang-orang yang sedang antre untuk mendapatkan tiket. Airmatanya jatuh satu-satu.
"I want to go in..." ucapnya lirih.
Aku jadi ikut miris. Well, it's been a long way... Butuh banyak persiapan, waktu, tenaga, dan keberanian untuk bisa sampai ke Goethe kemarin. Sejak SepociKopi mengumumkan bahwa launching Club Camilan akan diadakan di QFF, Hujan sudah sibuk mencari alamat dan cara untuk bisa sampai ke Goethe. Namun, akhirnya, tidak bisa masuk... Siapa yang tidak sedih, coba?
Akhirnya, aku mengajak Hujan untuk duduk di depan perpustakaan Goethe. Dia menangis. Aku mencoba menelepon seorang teman untuk menghiburnya. Namun, ternyata teman tersebut sedang sibuk. Setelah beberapa saat, Hujan mulai sedikit tenang.
"Katanya tadi penasaran?" godaku kemudian, "Tuh, sudah sepi, sana minta."
Hujan belum pernah melihat "safety rubber" alias kondom, dan dia penasaran. Hanya saja, dia malu untuk meminta kepada mas-mas di stand itsmylifeclub.
"Hayo, berani nggak?" tantangku sambil nyengir, "Kalau berani nanti aku kasih cium. Di sini."
"Benar, ya?"
Hujan sudah melangkah ke pintu ketika akhirnya dia berbalik, "Gak jadi, di sebelah sananya masih banyak orang."
Kami tertawa. Hujan akhirnya meminta aku mendaftar, sekedar mendapat tiket launching untuk souvenir, kenang-kenangan. Kami pun melangkah masuk bersama, dan mendatangi meja pendaftaran sekali lagi. Ketika aku sedang mengisi form data, salah satu mas-mas panitia bertanya pada Hujan, "Mbak yang ini nggak sekalian daftar?" Hujan langsung manyun. Aku menjelaskan apa yang terjadi sehingga Hujan tidak bisa ikut daftar. Eh, ternyata masnya bilang, "Ya, sudah, isi saja dulu yang ini." Hujan diijinkan isi form dan dapat tiket masuk!
Terima kasih, mas-mas QFF yang baik hati. Kami tidak tahu namanya siapa, tapi berkat mas-mas baik hati itu akhirnya kami bisa masuk ke acara launching itu bersama-sama...^_^
(Oh, ya, sementara aku mengisi data di form, Hujan akhirnya benar-benar kembali ke stand itsmylifeclub dan meminta kondom!)
Overall, hari kemarin berjalan menyenangkan...^_^). Berkat bantuan Hujan, Sky yang malu-malu (dan malu-maluin) ini bisa foto bareng Ratih Kumala...^_^). Senang, senang. Luna muncul lagi setelah acara selesai. Kami pulang bersama, jalan kaki dari Goethe ke Gondangdia sambil setengah mengutuk sopir taksi yang menyesatkan kami kemarin sore...^_^)
August 3rd 2009
3.30 P.M
Tattoo
5 bulan yang lalu
9 loves:
Bacanya jadi senyum-senyum sendiri. Terdengar menyenangkan. Untung deh hujan masih bisa masuk, kalau ngga kan sayang banget.
Btw, ijin ngambil ide pengalaman pertama ke QFF ya. Gue sih 4 tahun yang lalu,hahaha...berasa tua banget.
Oiya, being gay or especially Lesbian ga mengurangi resiko AIDS atau kehilangan keperawanan. Makanya kondom diberikan gratis di acara-acara QFF. Karena merasa ngga bisa hamil itu banyak yang jadi ngga bertanggung jawab gonta ganti pasangan. Bahkan kaum gay kan salah satu yang presentasenya terbanyak kena penyakit kelamin dan AIDS. Hati-hati nanti yang baca salah nrimo =)
iya... makasih ya udah mampir mith,
untung aja... perjuangan ke Goethe nya berat soalnya, berat banget malah...
huff... tapi sebandinglah sama hasilnya
thx for the info ya mith!!
Hoo...saya baru tahu.
Thx for the information, ya. Mudah-mudahan tahun depan bisa nonton QFF lagi...\(^_^)/
Hoollllaaaa, Hujan!
Aku mampir, nih. Mau coba ninggalin komen. Rumahmu sejuk ya.
Salam utk Sky and the gang.
Best,
Juno
Hollaaaa, Hujan,
Ternyata udah bisa komen ya. Aku mampir baca2 artikelnya. Aku suka semuanya. Suka pilihan kata, susunan kalimat, topik, dan... terutama suka sekali sama yang menulis. He, he! (*clingak,clinguk, ngumpet. takut ketahuan sky!*)
Juno Bis
tuhkan!
ah...
hujan cengennnnnggg....
wakakkakakaka
*lari ah sambil nyulik sky..
@ juno bis maksih ya mau mampir... seneng seneng... tenag, ga akan ketauan Sky, Sky nya kan diculik arie gere..
@ ariegere ampun ya bang arie... ampun bang... sungkem minta maap deh... mau oleh-oleh QFF kukirim juga sebagai tanda mata permintaan maaf? *wink
Semoga tahun depan atau kapan saja, aku sempat menonton..sedih rasanya saat harus meninggalkan Goethe tak lama acara akan dimulai..apa lagi sejak pertama tercetus rencana untuk datang, sudah luar biasa tantangannya..merayu dimii lah, berharap cemas untuk pelangi lah..ckckck..
Tp cukup menikmati petualangan hari itu kok..
Hahaha,aku juga speechless banget waktu tau dari stasiun gondangdia ke goethe hanya perlu jalan tak sampai 10 menit..fiuh..
Hello,
I noticed you are using my artwork on this post. I don't see my name being credited, or a link to my website. You did not asked for permission to use it. While I appreciate the fact that you found it useful, it is important that you always credit the artist, or ask for permission. Please credit me here, or remove it.
Thank you,
Jana.
www.dreamsourcestudio.com
www.dyun.deviantart.com
Posting Komentar