Seberapa banyak, sih, alergi yang bisa dimiliki oleh satu orang?
Awalnya saya pikir alergi itu cuma bisa satu.
Sejak kecil, saya adalah MSG addict, dan hal itu segera menjadikan saya sebagai MSG allergic juga..."-_-)>... Kulit saya kerap terkelupas dan berair jika mengonsumsi MSG.
Ya. Sejak kecil. Mungkin sejak saya berusia tiga atau empat tahun. Saat itu, keluarga bilang saya alergi "Chiki-chiki" atau alergi "Chiki dan kawan-kawannya". Istilah itu timbul karena saat itu, (sebenarnya hingga sekarang), snack kegemaran saya adalah Chiki Balls, Cheetos, Taro, dan sejenisnya. Well, alergi itu bertahan hingga saat ini. Mungkin hal ini disebabkan kepercayaan saya bahwa tidak ada makanan enak yang tidak ber-MSG... :-p
Reaksi alergi terparah saya alami ketika di taman kanak-kanak atau awal sekolah dasar (saya tidak begitu ingat). Saat itu, kaki saya menunjukkan reaksi alergi parah, sehingga saya sulit jalan tanpa meringis kesakitan. Keadaan serupa terulang bertahun-tahun kemudian ketika saya di sekolah menengah atas. Akhirnya, demi mencegah berlanjutnya keadaan tersebut, mama membawa saya ke rumah sakit untuk menjalani sebuah tes alergi yang cukup menyakitkan. Hasilnya? Well, ternyata, selain MSG, saya hanya alergi pada dua macam makanan: udang dan kacang-kacangan. Selain itu, saya ternyata alergi pada zat-zat aneh lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, seperti: bulu kuda (nemu di mana?), serbuk rumput (biasanya guling-guling juga nggak apa-apa), dan bulu anjing (saya pernah serumah dengan anjing dan baik-baik saja).
Hm, setidaknya saat itu saya tahu bahwa seseorang bisa alergi pada lebih dari satu alergen. Hanya saja, mungkin selama ini saya tidak menyadarinya, dan selalu menyalahkan si MSG kegemaran saya setiap kali reaksi alergi timbul.
Kemudian, malam ini saya mempelajari sesuatu yang lain: reaksi alergi yang berbeda juga bisa dialami oleh orang yang sama. Selama ini, saya pikir, apapun alergennya, reaksi saya akan selalu kulit yang gatal dan mengelupas. Namun, setelah gatal-gatal selama kurang lebih dua hari akibat bentol-bentol (seperti) bekas gigitan nyamuk, saya akhirnya berkonsultasi dengan dokter keluarga (baca: dokter yang masih ada hubungan keluarga...:-p). Hasilnya? Ini lebih aneh lagi daripada hasil tes alergi yang saya kemukakan di atas... Ternyata, saya alergi panas!!! Nah, lho...
Kenapa hal ini aneh? Hm...sejak lahir, saya tinggal di kota yang udaranya panas. Selain itu, saya tidak tahan dingin, dan selalu tidur berselimut meskipun kata orang saat itu panas. Saya senang pakai baju berlapis (kaos, kemeja, jaket). Lalu, kenapa tiba-tiba saya alergi panas, ya? Aneh sekali...
Hmm...yah mau bagaimana lagi. Well, alergi bertambah, pengeluaran pun bertambah. Sepertinya harus benar-benar mempertimbangkan untuk beli kipas angin, nih...
August 24th 2009
10.06 P.M.
Awalnya saya pikir alergi itu cuma bisa satu.
Sejak kecil, saya adalah MSG addict, dan hal itu segera menjadikan saya sebagai MSG allergic juga..."-_-)>... Kulit saya kerap terkelupas dan berair jika mengonsumsi MSG.
Ya. Sejak kecil. Mungkin sejak saya berusia tiga atau empat tahun. Saat itu, keluarga bilang saya alergi "Chiki-chiki" atau alergi "Chiki dan kawan-kawannya". Istilah itu timbul karena saat itu, (sebenarnya hingga sekarang), snack kegemaran saya adalah Chiki Balls, Cheetos, Taro, dan sejenisnya. Well, alergi itu bertahan hingga saat ini. Mungkin hal ini disebabkan kepercayaan saya bahwa tidak ada makanan enak yang tidak ber-MSG... :-p
Reaksi alergi terparah saya alami ketika di taman kanak-kanak atau awal sekolah dasar (saya tidak begitu ingat). Saat itu, kaki saya menunjukkan reaksi alergi parah, sehingga saya sulit jalan tanpa meringis kesakitan. Keadaan serupa terulang bertahun-tahun kemudian ketika saya di sekolah menengah atas. Akhirnya, demi mencegah berlanjutnya keadaan tersebut, mama membawa saya ke rumah sakit untuk menjalani sebuah tes alergi yang cukup menyakitkan. Hasilnya? Well, ternyata, selain MSG, saya hanya alergi pada dua macam makanan: udang dan kacang-kacangan. Selain itu, saya ternyata alergi pada zat-zat aneh lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, seperti: bulu kuda (nemu di mana?), serbuk rumput (biasanya guling-guling juga nggak apa-apa), dan bulu anjing (saya pernah serumah dengan anjing dan baik-baik saja).
Hm, setidaknya saat itu saya tahu bahwa seseorang bisa alergi pada lebih dari satu alergen. Hanya saja, mungkin selama ini saya tidak menyadarinya, dan selalu menyalahkan si MSG kegemaran saya setiap kali reaksi alergi timbul.
Kemudian, malam ini saya mempelajari sesuatu yang lain: reaksi alergi yang berbeda juga bisa dialami oleh orang yang sama. Selama ini, saya pikir, apapun alergennya, reaksi saya akan selalu kulit yang gatal dan mengelupas. Namun, setelah gatal-gatal selama kurang lebih dua hari akibat bentol-bentol (seperti) bekas gigitan nyamuk, saya akhirnya berkonsultasi dengan dokter keluarga (baca: dokter yang masih ada hubungan keluarga...:-p). Hasilnya? Ini lebih aneh lagi daripada hasil tes alergi yang saya kemukakan di atas... Ternyata, saya alergi panas!!! Nah, lho...
Kenapa hal ini aneh? Hm...sejak lahir, saya tinggal di kota yang udaranya panas. Selain itu, saya tidak tahan dingin, dan selalu tidur berselimut meskipun kata orang saat itu panas. Saya senang pakai baju berlapis (kaos, kemeja, jaket). Lalu, kenapa tiba-tiba saya alergi panas, ya? Aneh sekali...
Hmm...yah mau bagaimana lagi. Well, alergi bertambah, pengeluaran pun bertambah. Sepertinya harus benar-benar mempertimbangkan untuk beli kipas angin, nih...
August 24th 2009
10.06 P.M.
3 loves:
Sama dengan kasus saya, saya terlahir di kota jombang, kota yang hangat. saat kecil belum ada tanda alergi.
Lalu saya berkuliah dan bekerja di kota bandung yang dingin selama 6tahun, akhirnya saya terbiasa dengan udara dingin (baca: gk pernah merasa kedinginan di bdg)
tapi setahun ini saya pindah ke Jogja yang notabene superHot udaranya, kulit langsung mudah gatal tiap kali kepanasan. jadi gak bisa jauh2 dari AC/kipas angin
saya juga memiliki alergi yang sama dengan kalian, yaitu alergi panas.
saya mengidap ini dari kecil hingga sekarang, dan saya pun tak tau obatnya apa.
setiap kedokter hanya diberi bedak gatal dan obat semacam ctm yg membuat saya tambah mengantuk.
bagaimanakah teman" mengatasi alergi ini?
wah sama, tapi ortu marah terus klo pake kipas, takut kena paru-paru basah
aduh-aduh menderita
Posting Komentar