Sebuah pertemuan telah diatur untuk hari ini. Aku dan Hujan, serta sepasang kawan. Jujur, aku bingung harus menghadapinya seperti apa. Hanya buka bersama. Hatiku berbisik. Namun, aku tetap saja tidak tahu harus bagaimana. Resah selalu menyapa setiap aku merasa tidak tahu apa yang akan aku jumpai di ujung waktu.
Aku memang tidak pernah ahli dalam hal seperti ini. Pertemuan pertamaku dengan seorang kawan yang ku kenal secara online selama empat tahun terjadi tahun lalu. Saat itu, aku dengan gugup menyalami tangan sang kawan yang secara usia jauh lebih dewasa. Hari itu berakhir dengan aku yang curhat panjang lebar, sementara sang kawan mentraktirku minum, padahal dirinya sendiri sedang puasa. Hari yang aneh.
Wajar. Kalian belum pernah bertemu sebelumnya. Tidak aneh jika kamu bingung harus bersikap seperti apa.
Namun, bahkan dengan orang yang pernah aku temui sebelumnya pun, keadaannya tidak lebih baik. Aku pernah menyukai seorang adik kelas ketika di sekolah menengah pertama. Kami begitu dekat hingga sebuah gosip tidak menyenangkan merebak dan membuatnya menjauhiku. Sebelum dia lulus, semua masalah telah diselesaikan, dan hubungan kami baik-baik saja. Akan tetapi, ketika dua atau tiga tahun kemudian aku secara tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah lomba, aku tetap bingung harus berkata apa. Dia juga sama. Kami bersikap kaku, layaknya orang yang baru berkenalan dan bertemu.
Mungkin aku memang lebih baik duduk di belakang meja, dan menemui orang lain di dunia maya. Membangun image yang berbeda dengan jemari yang menari di atas keyboard laptop.
However, life must go on. Aku masih punya schedule satu pertemuan dengan kawan-kawan lama di awal September nanti. Hmm...bagaimana aku harus bersikap, ya?
August 25th 2009
12.08 P.M.
Aku memang tidak pernah ahli dalam hal seperti ini. Pertemuan pertamaku dengan seorang kawan yang ku kenal secara online selama empat tahun terjadi tahun lalu. Saat itu, aku dengan gugup menyalami tangan sang kawan yang secara usia jauh lebih dewasa. Hari itu berakhir dengan aku yang curhat panjang lebar, sementara sang kawan mentraktirku minum, padahal dirinya sendiri sedang puasa. Hari yang aneh.
Wajar. Kalian belum pernah bertemu sebelumnya. Tidak aneh jika kamu bingung harus bersikap seperti apa.
Namun, bahkan dengan orang yang pernah aku temui sebelumnya pun, keadaannya tidak lebih baik. Aku pernah menyukai seorang adik kelas ketika di sekolah menengah pertama. Kami begitu dekat hingga sebuah gosip tidak menyenangkan merebak dan membuatnya menjauhiku. Sebelum dia lulus, semua masalah telah diselesaikan, dan hubungan kami baik-baik saja. Akan tetapi, ketika dua atau tiga tahun kemudian aku secara tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah lomba, aku tetap bingung harus berkata apa. Dia juga sama. Kami bersikap kaku, layaknya orang yang baru berkenalan dan bertemu.
Mungkin aku memang lebih baik duduk di belakang meja, dan menemui orang lain di dunia maya. Membangun image yang berbeda dengan jemari yang menari di atas keyboard laptop.
However, life must go on. Aku masih punya schedule satu pertemuan dengan kawan-kawan lama di awal September nanti. Hmm...bagaimana aku harus bersikap, ya?
August 25th 2009
12.08 P.M.
4 loves:
sky....pesenku jangan sampe 'mati gaya' lho....hehehe
Hehehe...mau bagaimana lagi..."^_^)>
honestly, that's not my first time, beyb
Huwaaa...mencurigakan. Kamu kapan kopdar sama siapa, Dear?
Posting Komentar