kalau kemarin Sky yang bersalah, sekarang giliran aku. aku bukannya bermaksud balas dendam. but, things happened, we didn't predict it, we couldn't, or we didn't want to. benang merah yang aku ikatkan begitu dekat sekarang menegang kencang, semakin aku dekatkan, semakin tegang dan rasa-rasanya benang itu akan putus begitu saja dan melempar kami ke belakang, terpental, jauh, jatuh. maka aku dan dia, mengulur benang merah yang kami ikatkan bersama sejauh mungkin...
(ya, kami yang mengikatnya. jika direntang mungkin kalihan bisa melihat berapa simpul setelah benang merah itu putus, dan kami berkejaran menyimpul pita, menyimpul tali, menyimpul cinta, membalutnya)
kami mengulur benang merah itu sejauh-jauhnya. Benang merah itu tetap menyatukan kami, tapi mungkin kali ini benang itu akan nyangkut di tiang listrik, terinjak orang yang lalu lalang, terselip diantara kancing baju, ataupun kusut. tetapi benang merah itu ada.
dia sudah berhenti berharap.
aku harus kembali kepada realita,
aku juga harus berhenti berharap,
kembali ke masa kini.
aku menjadi tuhan dengan huruf kecil. menjadi apa bagi inginku.
reminder
2 hari yang lalu
1 loves:
Terima kasih untuk post ke-100 di tahun 2009.
Terima kasih untuk mencoba mengerti.
Posting Komentar