The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Senang

Kalian mau datang

Senang

Dapat melihat kalian bersama

Kalian baik-baik saja

Saling bergandengan tangan (lagi)

Tertawa (lagi)

Bercanda (lagi)

Manis sekali

Senang

Saat kalian kembali memelukku

Menghapus perihku

Mengusir kembali sakitku

Meredam emosi dan marahku

Emosi dan marah yang kutujukan untuk kalian

Pada kalian

Senang

Tapi

Semua berubah

Tetap berbeda

Aku harus tahu diri

Aku harus sadar diri

Aku tetap sendiri

Tak boleh terlena

Tak boleh kembali pada kesalahan yang sama

Hanya boleh sekedar mampir

Hanya boleh sekedar berkunjung

Mungkin menginap sesekali

Tapi tak setiap hari

Karena itu rumah kalian

Bukan rumahku

Aku sudah temukan rumahku (mungkin)

Kesendirianku

Kesepianku

Tak bilang kalau aku kan selamanya disini

Tak bilang bahwa aku betah disini

Tapi (mungkin) ini lebih baik

Aku tak mau mengganggu lagi

Aku tak mau merusak lagi

Kalaupun harus rusak

Biarkan aku rusak diriku sendiri

Biarkan kurusak rumahku sendiri

Biarkan kurusak hatiku sendiri

Bukan kalian

Bukan rumah kalian

Bukan hati kalian

5 loves:

Kamu punya rumah...
Aku punya rumah...
Dia punya rumah...
Mereka punya rumah...

Dan aku masih berharap bisa ada berempat di bawah satu atap...
Memiliki apa yang dapat kita sebut sebagai "rumah kita"...

Melingkar Langit, Hujan, Bulan, dalam warna-warni Pelangi...
Berharap suatu saat Bianglala melingkar dalam nyata...

Berharap hal yang sama..
Berada di bawah satu atap berempat..
suatu saat nanti..
membangun "rumah kita" berempat..
suatu saat nanti..
bianglala melingkar dalam nyata..
suatu saat nanti..
tidak sekarang..
belum saatnya..

kali ini saya tidak berkomentar
hanya menyimak dalam diam

regards,
jean piaget

kadang-kadang, serba salah ketika diam atau berkata

terkadang, diam pun merupakan teriakan amarah

In the living room