Waktu berlalu. Ya. Waktu berlalu. Manusia, alam, keadaan, dan keberadaan terus bergerak dan berubah seiring waktu. Hamster-hamster kecil bertumbuh besar. Dispenser dan laptop menua dan menurun kualitasnya. Boneka-boneka di tempat tidurmu dan tempat tidurku bertambah jumlahnya dan pelan-pelan berubah kusam dihinggapi debu. Ada benda-benda yang pernah kita sentuh bersama dalam sebuah dus Minutes Maid di dalam lemariku.
Sembilan belas bulan, Rain-Dear. Ya. Semilan belas bulan seperti usiamu. Sembilan belas bergerak bebas, tak terikat oleh absennya status antara kau dan aku. Kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini, masih ada kamu di sisiku dan aku di sisimu. Bahu-membahu. Melangkah. Kadang saling genggam, kadang melepaskan. Memberikan kebebasan dan kepercayaan lebih daripada sebelumnya, atau setidaknya belajar melakukannya.
Aku bukan lagi kekasihmu. Kamu bukan lagi kekasihku. Namun, rasanya, absennya status yang mengikat erat pergelangan tangan kita justru membuat kita menjadi lebih baik. Aku merasa bahwa cinta yang dijaga dengan semua kesabaran ini, dan harapan agar satu sama lain dapat lebih berkembang ke arah yang lebih positif justru menunjukkan resistensi dan resiliensi kasih sayang yang lebih besar. Mudah bagi seseorang untuk jatuh cinta ketika bibir dan lidah bisa saling sapa. Mudah bagi orang untuk saling menginginkan ketika tubuh saling himpit jadi satu. Mudah bagi orang untuk tidak saling sentuh ketika jarak memisahkan begitu jauh. Namun, kita bahkan bisa melampaui semuanya. Tak perlu tubuh untuk bersatu. Tak harus bibir saling menyentuh. Tak butuh jauh... KIta masih bisa saling cinta dan jaga dalam tiadanya semua itu. Hebat, bukan?
Terima kasih untuk kebetahanmu menemaniku hingga hari ini, Rain-Dear.
Happy Birthday, and Happy 19th Monthliversary...
Masih mencintai cintamu padaku.
April 26th, 2010
9.37 A.M.
Sembilan belas bulan, Rain-Dear. Ya. Semilan belas bulan seperti usiamu. Sembilan belas bergerak bebas, tak terikat oleh absennya status antara kau dan aku. Kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini, masih ada kamu di sisiku dan aku di sisimu. Bahu-membahu. Melangkah. Kadang saling genggam, kadang melepaskan. Memberikan kebebasan dan kepercayaan lebih daripada sebelumnya, atau setidaknya belajar melakukannya.
Aku bukan lagi kekasihmu. Kamu bukan lagi kekasihku. Namun, rasanya, absennya status yang mengikat erat pergelangan tangan kita justru membuat kita menjadi lebih baik. Aku merasa bahwa cinta yang dijaga dengan semua kesabaran ini, dan harapan agar satu sama lain dapat lebih berkembang ke arah yang lebih positif justru menunjukkan resistensi dan resiliensi kasih sayang yang lebih besar. Mudah bagi seseorang untuk jatuh cinta ketika bibir dan lidah bisa saling sapa. Mudah bagi orang untuk saling menginginkan ketika tubuh saling himpit jadi satu. Mudah bagi orang untuk tidak saling sentuh ketika jarak memisahkan begitu jauh. Namun, kita bahkan bisa melampaui semuanya. Tak perlu tubuh untuk bersatu. Tak harus bibir saling menyentuh. Tak butuh jauh... KIta masih bisa saling cinta dan jaga dalam tiadanya semua itu. Hebat, bukan?
Terima kasih untuk kebetahanmu menemaniku hingga hari ini, Rain-Dear.
Happy Birthday, and Happy 19th Monthliversary...
Masih mencintai cintamu padaku.
April 26th, 2010
9.37 A.M.
5 loves:
hey there... just start reading your blog lately. like it! very much. I probably will be ur frequent guest. :p keep posting and I'll keep reading.
halo....
thank you keke.
halo-halo salam kenal, peluk.
ermm cinta yg dlm bgt y kyknya.. gk ada ruang celah bt org laen ne ...
hi, Sky Rain.. happy 19th monthliversary yaahh!!
jangan berantem-berantem.. hehe
ooiyaa, happy birthday juga ya Rain!
Becca&Rafanes
makasih ya..
cinta, dengan bentuk sempurna.
Posting Komentar