The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!


Eh, maaf. Kaget, ya? Aku tidak bermaksud meneriaki atau menakuti kalian. Aku hanya sedang ingin berteriak saja. Katarsis. Mengeluarkan semua emosi negatif yang telah menumpuk dan mengendap seperti debu di barang elektronik: enggan lepas.

Aku sedang malas kuliah. Sedang bosan. Terlalu lelah. Belum pernah kehidupan akademik terasa semelelahkan ini. Tugas menumpuk seharusnya merupakan hal yang biasa. Namun, akhir-akhir ini, tugas-tugas yang ada bukan hanya menghabiskan daya pikir dan kesabaran, melainkan juga energi hidup, mood, dan uang. Lalu, meskipun semua usaha telah melebihi 100%, hasil yang didapat ternyata jauh di bawah itu semua. Kesal sekali rasanya melihat angka yang menyiratkan huruf "C+" di halaman transkrip nilai setelah semua yang telah diperjuangkan. Apalagi, jika mengingat saat-saat ujian, aku merasa bisa mengerjakan dengan baik, dengan jawaban yang benar pula.

Sebenarnya apa yang salah? Entahlah. Hanya Tuhan dan dosen yang tahu. Atau mungkin mereka sedang sensitif saja. Tadinya aku berharap nilai semester ini bisa kembali bangkit dari kematiannya di semester kemarin. Namun, sepertinya aku harus belajar ikhlas saja.

Hmm...apa yang sebaiknya dilakukan jika sedang merasa seperti ini? Pada hari-hari biasa, aku mungkin akan jalan-jalan agak jauh. Lalu, menghabiskan uang yang tersisa, baik untuk makan maupun untuk menyalurkan stress lewat mesin game. Namun, bulan ini adalah bulan yang menyebalkan. Para dosen di hampir semua mata kuliah sepertinya sedang merasa sangat berkuasa untuk menyita semua waktu luang bahkan waktu istirahat yang dimiliki mahasiswanya. Uang tabungan yang sebenarnya sengaja disisakan untuk bersenang-senang pun sudah tak bersisa karena digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada.

Arggghhh...kesal. Apa sebaiknya aku bunuh diri saja? Tidak. Sepertinya lebih baik membunuh dosennya...:-p

(Tunggulah! Akan kubunuh kalian dalam mimpi dan kata-kata! Hehehehe...)


April 19th, 2010
11.23 A.M.

1 loves:

Semangatt, sky..
Adikku pun sedang mngalami hal yg sama. Smg kalian bertahan.. (untuk tidak membunuh dosen):)


-Fine

In the living room