"Separuh hati kuberikan pada Hujan. Separuh lagi untuk Luna," demikian kata langit beberapa saat setelah ijab kabul tersahkan. Aku menjadi pacar kedua wanita yang saling mencintai.
Hujan pun berkata hal yang sama.
Dan aku hanya bisa tersenyum dan tertawa canda di tengah diam seribu bahasa dalam hati. Bingung. Merasa tak pantas. Merasa tak sebanding.
Aku diberi setengah hati langit dan setengah hati hujan. Namun, aku pun tak lupa, aku telah lama memiliki satu hati dari Bumi. Rasanya terlalu banyak memiliki semuanya. Namun, egoku pun jelas tak rela jika harus melepasnya. Serakah. Sangat.
Bagaimana dengan hatiku?
Itulah sebenarnya yang menjadi beban dalam benakku. Maaf, aku tak sanggup meng-iya-kan atau sekedar mengangguk saat hujan mengatakan hatiku pun terbagi dua. Untuknya dan untuk langit, jadi semua impas. Maaf, tak se-simple itu, Sayang...
Saat ini, aku tengah mendekap erat-erat hatiku sendiri. Satu hati yang pernah kuberikan untuk Bumi. Hati yang telah kuambil kembali tanpa sepengetahuannya. Tanpa permisi padanya. Maafkan aku, Bumi. Kini kamu hanya dapat sekedar merasa memiliki hatiku.
Maafkan aku, Langit. Maafkan aku, Hujan. Maaf aku belum dapat membalas secuil pun setengah hati yang telah kalian berikan padaku. Maaf...
Tattoo
5 bulan yang lalu
0 loves:
Posting Komentar