The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...



20 adalah angka pasti memulai stage baru kehidupan menurut om Piaget, kamu kenal kan?

Jika tidak, baca Kaplan, itu kata dokter muda yang gantengnya 11-12 dengan Arifin Ilham. Tapi, tenang sayang, meskipun yah, aku sih, naksir-naksir aja sama dokter muda yang duduk di sebelah kamu, tapi aku tetep lebih naksir sama calon dokter yang duduk di sebelah aku.

Kamu.

Young, adulthood. Sudah tidak ada angka
-teen dibelakang umurmu lagi sayang. Sudah dewasa rupanya, sedangkan di punggungku masih tergurat angka 19 yang masih tidak mau beranjak, lengkap dengan segala sikap manja luar biasa khas remaja. Iya, sayang, aku masih sangat muda, dan sangat cantik tentunya.

Dan, maaf ya, entah kenapa tulisan ini jadi nggak ada romantis-romantisnya.

20 adalah angka cantik, angka dimana seharusnya kamu sudah matang luar dan dalam, sayang.

Tidak, sayang, aku menyebutnya bukan untuk meminta lebih banyak, tapi aku ingin memberi lebih banyak. Seperti yang aku lakukan, memberi banyak waktu. Maaf, ya, kemarin kamu harus dinomor duakan dengan kesibukanku yang menggunung dan melambung.

Ya, jadi kamu pasti tahu apa yang aku pinta.

Aku hanya memintamu menggenggam tanganku lebih lama, dan berlari bersama-sama.
Seperti minggu ini aku melarikan diri dari tumpukan tugas kuliah dan memanfaatkan jatah bolos yang sangat baik diberikan dosen, untuk melihat senyummu menyimpul lebar.

Maka datanglah sayang, jemputlah aku dengan kemeja putih dan jas yang selalu membuat kamu terlihat luar biasa ganteng, karena aku sengaja mencari sebuah dress putih-hitam itu untuk bisa terlihat lebih cantik di hari luar biasamu.

Karena kamu tahu, aku tidak ingin berlari menjauh seperti matahari dan bulan yang saling mengejar tapi tak pernah sampai, kecuali gerhana mempertemukan keduanya dan aku tetap tidak suka. Terlalu terang, atau terlalu gelap.

Aku akan tetap berlari seperti hujan, ya, karena aku hujan, berlari mendekat, berani jatuh, untuk mengecup pipimu, kelopak matamu, dahimu, hidungmu, dan bibirmu yang manis.

Kamu dengar kan, bagaimana suaraku di ujung telepon saat mengatakan "aku pulang..."
Terlalu senang, terlalu bahagia.

De Angelo-ku sayang, aku tidak membawa lilin-lilin merah untuk kamu tiup, aku membawa diriku sendiri, menarik diriku sendiri dari seabrek rutinitas yang ada, dari segala tuntutan yang menggema, untuk pelan-pelan datang, dengan senyum termanis saat membuka pintu rumah kita lagi, menaruk sepatu dibawah gantungan handuk, meletakkan tas di sudut meja, dan jatuh rebah di seprai yang kadang merah kadang hitam itu.

Ah, aku tidak ingin membagi waktuku sedikitpun dengan tanda tanya. Aku sudahi saja. Kamu tau semuanya, kan?

Aku cinta kamu.
Dan tetap suka saat harus mengucapkannya di bibirmu. Sangat suka.

"Kita bangun istana dengan sejuta kecup sederhana"

Happy 20th birthday, sayangku.

3 loves:

Terima kasih, cinta...

Kaulah hadiah terindah dalam hidupku

Berjuta kecup untukmu, sayang ~

I LOVE YOU

Hujan..

iya ya... kok ga ada romantis romantisnya... tumben... what happend Hujan...

iya, banyak kombinasi baru dari tulisan aku. Tapi selama tetap ditulis dari hati, semoga bisa sampai perasaan dan pesanku

In the living room