The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Sekali kali aku menuliskan kisahku yang takut kulupa. Aku ingin mengingatnya, sejak aku memutuskan untuk meninggalkan kelas Selasa itu, sehari sebelum ulang tahunmu, setelah dosen yang seharusnya mengajar di kelasku terlambat 30 menit.

Malam itu, kamu tersenyum di balik pintu, menyadari kedatanganku, dan katamu, kedatanganmu adalah hadiah, ya?


Aku cemburu, dan aku takut.
Aku ingin jadi yang pertama yang mengecup bibirmu sebelum usiamu beranjak, aku ingin jadi yang pertama yang mengucapkan kata-kata happy birthday, dan, aku melakukannya!

Malam itu kamarmu diketuk, seluruh keluargamu datang, sementara aku berusaha senetral mungkin keluar perlahan dari kamarmu, meninggalkan kamu tertidur lelap, atau lebih tepatnya, berhasil membuat kamu tertidur lelap dengan timing yang tepat (kamu tahu apa yang aku lakukan, hehehe)

Malam itu aku senang.
Senang sekali.

Ada bersama keluargamu, teman-temanmu, dan kamu.
Esok hari, aku membukakan kancingmu satu persatu setelah kamu pulang dari kampus dengan wajah belepotan kue.

Kamu lucu sekali. Kamu benar-benar lucu.


Oh iya, hari itu kita juga mengikuti seminar, tapi bukan itu yang luar biasa.

Berada di ruang teater di lantai tiga, dengan lampu yang redup, memainkan nada-nada dasar doremifasollasido'
dan lagu anak-anak yang aku bisa. Ya, hanya sedikit, dan itu lagu anak-anak semua, ternyata.

Kamis yang kita habiskan dengan menonton film Babies bersama teman-teman yang menyenangkan! Walaupun ternyata film itu ternyata dokumenter Lalu menyantap lezatnya tutti frutti hazelnut dan chocolate~ dan lelap di pangkuanmu, sekali lagi..

Jumat, menghabiskan waktu yang seru, sedangkan Sabtu... masa-masa aku menangis,
menangis karena terlalu gugup bertemu dengan temanmu, tapi tetap belum mau pulang. Mengenali sisi sisi terpenting dalam hidupmu. Mengenal Bailey, hehehe, yang bau kopi tapi pahit.

dan hari Minggu, persepuluhan, perjamuan kudus, hosti, anggur, berfoto bersama, makan-makan akh... masa-masa menyenangkan bersama keluargamu. Aku sangat menyayangi mereka!

Sampai tiba lagi waktu pergi, dan kereta -ular berekor panjang yang mengepulkan rindu itu- menarikku menjauh dari kotamu...

In the living room