The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...

Aku merapikan rambutku yang menjuntai sampai ke punggung lewat kaca spion mobilnya. Kami baru saja sampai di sebuah Hotel bernama Grand Paradise. Malaikat tersayangku, membukakan pintu dan meminjamkan tangannya untuk membantuku turun. Udara lembang yang dingin terkalahkan dengan indahnya pemandangan hotel ini. Klasik, elegan, anggun.

Aku langsung menyukai tempat ini. Kami tengah melakukan survey untuk honeymoon kami yang entah sudah keberapa kali. Aku langsung mengangguk setelah disambut gerbang dengan pahatan dua dewa di kanan kirinya. Paradise. Tepat. Ini seperti surga.

Jalanan menurun dihiasi patung penyangga lampu. Malaikatku merangkul pinggangku sambil sesekali menatapku dengan tatapan cintanya. Jemariku menyusuri lekukan patung-patung yang terpahat di dinding. Agak kasar konturnya, namun konsepnya sudah baik


Menyusuri bagian dalam, menapaki satu tangga ke bawah, aku mendapati sebuah ruang makan, restauran. Dinding-dindingnya dihiasi berbagai pahatan: Da Vinci salah satunya. Langit-langitnya dihiasi berbagai lukisan. Meja panjangnya bening dengan hiasan pasir dan pernak-pernik laut. Kami dihidangkan dua gelas jus strawberry segar dengan selasih. Sementara kami duduk dan memesan makanan, angin bertiup dari sebelah kiri, tempat dimana kami bisa menikmati air terjun yang beradu dengan batuan. Aku makin menyukai tempat ini.

 Tepat sebelum mushroom soup disajikan ke mejaku, aku mengecup bibir malaikatku dengan lembut. Dia mengedipkan mata menggodaku. Pipiku panas. Aku malu.

Tepat sebelum matahari tenggelam, kami menuruni satu tangga lagi. Terhampar taman yang indah, serta kolam renang beserta perosotan peluncur yang tinggi. Di dalamnya terdapat kolam air panas. Lampu mulai dinyalakan. Tempat itu mulai terasa remang. Aku berdiri tepat dibawah sebuah patung yang sangat besar. Menengadah, menyaksikan sebuah patung besar yang aku tidak tahu namanya. Bukan chimera, bukan griffin, bukan sleipnir. Patung berbadan naga itu menjulang dari atas seperti merayap ke bawah. Berkepala kuda, berkaki bebek. Berwarna kuning keemasan dengan beberapa sisik naganya kehitaman. Cantik sekali

Well planned, baby. Can't wait till that day come.

In the living room