Akhirnya aku bisa membiarkan malam berkunjung, tanpa ada embel-embel kabut galau. Yaa, butuh perjuangan berat memang.
Tapi terkadang ada saat-saat dimana aku teringat kamu. Seperti bergerak dengan dorongan alam bawah sadar, tanganku langsung mengetik namamu dalam halaman pencarian di situs twitter, dan
Voila! Segala update-an tentang mu langsung muncul.
Rasanya itu ibarat kamu sedang kegerahan di dalam angkot yang terjebak dalam kemacetan, setelah itu angkot melaju dengan kencang.
Angin segar dari jendela angkot langsung mendinginkan wajahmu.
Sama denganku. Rasanya angin segar langsung mengecup wajahku saat mendapat info terbaru tentang kamu.
Agak berlebihan memang, juga aneh. Di saat aku sudah memutuskan untuk mundur dalam misi PDKT dengan kamu, kenyataan tadi begitu menyedihkan, sebenarnya.
Ya, terlebih lagi ketika update-an yang aku lihat adalah tentang perasaanmu yang membuncah dan galau pada seseorang yang sangat spesial di hati kamu.
Ini makin menyedihkan.
Dan aku mulai menertawakan diriku sendiri (untuk yang kesekian kalinya, dalam konteks yang sama).
Aku sadar pada apa yang aku rasakan dan aku lakukan. Sebenarnya ini sangat bertolak belakang dengan tekadku untuk bisa benar-benar bersikap netral padamu.
Hal ini sering menjadi perdebatan alot dalam diri, terutama setelah aku melakukan kegiatan yang menyedihkan tadi.
Jujur, sebenarnya capek juga mikirin hal ini terus.
Mungkin.. ah bukan (tidak ada kata mungkin!).
Sekaranng lah saatnya untuk benar-benar berpindah dari kamu.
Berpindah bisa dioperasionalkan dengan
"tidak mengecek timeline kamu lagi dan tidak berlebihan membicarakan perasaanku ke kamu."
Errr.. It is quite hard, i think. But i really have to..
2 loves:
Wow! Dimii nulis lagi!
LANJUTKAN!!!
Wow! Dimii nulis lagi!
LANJUTKAN!!!
Posting Komentar