Sayangku, sayangku, lihat, jari tengahmu itu terluka. Bukan, sayang, bukan aku khawatir ia tidak bisa membantumu memetik gitar setelah membangunkanku di tengah malam ketika sedang lelap, seperti putri tidur yang dikecup pangerannya di monthliversary kita.
Sayangku, lihat, lihat jari tengahmu terluka. Bukan, sayang, bukan aku khawatir ia tidak bisa membantumu menekan tuts piano untuk menyanyikan nada-nada di lagu yang sengaja kamu buatkan di hari-hari saat kamu merinduku.
Sayangku, kamu tahu aku sedang apa sekarang? Aku sedang merajut mimpi. Dari sejuta kecup-kecup rindu, dari sejuta kecup-kecup manis. Aku belum mampu merajut kata-kata seperti aku belum mampu merajutkan gumpalan benang-benang itu menjadi sesuatu.
Kecup sederhana, kecup kecil di jari tengahmu yang terluka, yang diselipkan doa di dalamnya.
Sayangku, yang aku khawatirkan adalah, aku tidak bisa tidak mencintaimu, bagaimanapun keadaanmu...
I love you, De Angelo
Lihat, jemariku! Jari telunjukku juga ikut dibalut handsaplast coklat mungil karena terpotong saat mengingatmu. ^^
2 loves:
terima kasih cinta..
atas sejuta cinta..
berjuta-juta kasih..
dan beribu kecup yang kau lontarkan padaku..
jangan khawatir sayang, aku hanya terlena oleh gelapnya malam, terlena mengejar cahayamu hingga tak kusadari kerikil di sudut jalan.
jemariku selalu rindu menekan tuts-tuts piano, merengkuh grip dawai si pesolek jelita itu untukmu. kuyakin dia pun rindu mertatap muka denganmu. mari sayang, menarilah denganku, jari ini belum dapat berkata, namun masih kumiliki seluruh jiwa, raga, dan sejuta impian bersamamu, Hujan..
Gubuk kecil ini selalu terbuka untukmu, sayang. pulanglah kapanpun kau mau. ku akan slalu ada menyambut kepulanganmu.
Happy 5th Monthliversary, Hujan..
aku yang telah, sedang, dan akan selalu ada untukmu.
With Love: De Angelo
ah, tidak sabar menunggu kamu menekan tuts piano itu, di ruang theater, berdua, menyanyikan lagu-lagu yang kuingat nadanya.
Posting Komentar