Aku berlari-lari ke sudut tanggalan. Membeli waktu, minggu, membeli detik untuk bertemu. Peduli apa. Membeli beberapa tiket untuk melaju ke tempatmu.
Aku berlari berapi-api. Mengitung lirikan detik yang menggelitik.
Aku berlari ke sudut-sudut sepi dalam minggu-minggu kelabu.
Sayang, aku tidak ingin jadi hujan, aku ingin jadi waktu. Tapi aku hanya hujan yang mengenggelamkan waktu-pun aku tak mampu. Maka aku menggenang di sudut-sudut matamu, mengalir seperti air ketika kita bertemu, dan berpisah.
Aku akan tetap mengejar waktu, detik-detik mengabu yang membiarkan aku bersembunyi di sela-sela jemari saat kita bisa bersatu.
Aku rindu, sangat rindu. Padahal baru tadi kita bertemu.
Tattoo
5 bulan yang lalu
0 loves:
Posting Komentar