Aku tengah berada di sebuah bus antar kota antar provinsi. Untuk hampir tiga jam ke depan aku akan duduk disini, terjebak diantara nasib yang membawaku pulang ke Jakarta.
Minggu ini, malam ini, masih seperti malam sebelumnya. Aku harus bersyukur karena kali ini aku mendapat tempat duduk favorit saya: dekat jendela.
Dari dekat jendela, aku menemukan kebenaran waktu, dan bisa merasakannya berlalu.
Dari dekat jendela aku bisa berpura pura tahu segala, dan dari dekat jendela aku kembali menghirup udara tanya.
Perjalanan malam ini akan jadi perjalanan yang panjang, aku sudah lelah.
Dunia dibalik kaca adalah dunia tanya, sementara aku tengah enggan berjaga.
Aku memutuskan untuk pergi dan beristirahat.
Selamat tinggal dunia - dibalik jendela yang sekarang sudah tertutup tirai