Bulan ini aku diuji dengan setumpuk makalah dan ujian tertulis super parah di akhir semester, ditambah kompre, dimana aku harus mempertanggung jawabkan alat ukur layaknya mempertanggung jawabkan skripsi di depan 2 dosen penguji. Ini adalah ujian nomer 1.
Karena kamu selalu mengirim doa dari ujung sana yang selalu masuk lewat getaran HP ketika aku sedang ujian.
"ALL THE BEST!" katamu.
Karena aku sempat mencuri waktu mepet sebelum ujian dengan belajar dan mengulang2 bahan saat kamu pergi kuliah dan meninggalkanku sendirian di kamar.
Merenung.
Eh, membaca slide, merangkum, mengulangnya, bahkan di bus perjalanan pulang ke jakarta. Hal itu adalah kompensasi aku yang melarikan diri ke tempatmu untuk menemuimu, sih.
Kamu tidak mungkin lupa dengan kecemburuanmu dengan lelaki yang pernah aku taksir waktu SMP ini dan mulai mendekati aku sekarang-sekarang ini.
Oknum yang satu ini memang cool, baik, perhatian, dan bikin kamu pusing kepala kalau aku lagi wawancara dengan dia, lagi jalan, dijemput atau makan dengan dia.
Karena setiap kali bertemu dengannya, aku membahas pacarnya, atau pacarku, yang sudah dia lihat fotonya di Facebook, ketika aku menulis in a relationship with you, di facebook asli, ya sudahlah.
Dan jangan pusing pusing kepala, aku suka flirting tapi tidak suka dia karena dia tidak bisa menulis Immediate dengan menggantinya dengan Immadiate, dan banyak kesalahan penulisan bahasa Inggris lainnya, luntur deh coolness and kindness nya.
Lagipula, kalo aku jalan-jalan sama dia, aku jalan untuk nyariin headset bluetooth buat kamu, beliin buku kuliah buat kamu, terus kamu kamu kamu kamu kamu dehhhh.
Mungkin karena aku terlalu sexy, darling. (Kecup kamu ahhh).
Dengan lelaki satu ini yang kualitasnya oke punya.
Tapi ooh sayangku, dia memang sering sms aku untuk bilang semangat ujian ini itu, tapi tidak ada yang mengalahkan dahsyatnya kegantenganmu dan caramu yang berbeda untuk memberiku semangat.
Jadi aku lulus ujian nomer 3 nih yaaaa...
Ujian nomer 4 yang paling berat adalah Kangen.
Rindu.
Iya, bayangkan betapa sibuknya dan berbedanya jadwal ujian kita sehingga kita tidak bisa bertemu.
Ah, aku kan rindu pelukmu, kecup lembutmu, kamu.
Ujian nomer 4 paling berat karena kita terbiasa untuk bertemu minimal 2 minggu sekali.
Nah, kalau tidak bertemu lebih dari itu?
Huaaa. Aku kangen. Ini mah tidak bisa lulus ujian kalau begini.
Karena aku tidak mau, lebih baik lolos saja minimal.
Aku tidak lulus ujian nomer 4 dengan sempurna.