The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...



Empat bulan adalah anugerah paling luar biasa yang diberikan Tuhan pada kita. Bagaimana tidak, sayang? Lihat badai di belakang mengetuk kaca jendela kita?

Ingat bagaimana ia mampu menggoyang keras bahtera kita sehingga kita harus berhenti mendayung kapal dan mengambil napas panjang, memberi spasi, tanpa jeda.

Kita mampu mengalahkan ramalan pendek, dengean jampi-jampi cinta yang jauh lebih kuat. Dalam setiap detik yang mengantarkan aku sampai ke tol cileunyi - menempuh 170 km ke pintu rumah kita

"selamat datang di gubuk kecil ini," katanya... saat pertama kali membuka pintu kamar - rumah mungil kami.

Segala lelah, kantuk yang berjarak seketika lenyap ketika pertama kali merebahkan diri dalam pelukan paling hangatmu.

Kamu sudah melihatku tertawa, marah, menangis, kecewa, sedih, tersenyum, tersipu. Terima kasih masih mau berada di tengah-tengah itu semua.

Aku masih percaya, sangat percaya, bahwa ada banyak kata-kata yang tidak dapat aku tuliskan.

Aku masih sangat ingin melihat senyum manismu, dan tatapan nakalmu...
Masih ingin merasakan kecup lembutmu yang mendarat di keningku.

Bolehkah kita bermimpi, sayang?
Di selipan doa dan harapan, semoga Tuhan memberikan kita waktu lebih panjang...

Sekedar untuk bergandengan tangan, mengikat mimpi-mimpi kita pada jutaan balon udara yang berterbangan, yang setiap hari mengirimkan rindu-rindu manis...

Sejuta kecup sederhana... untuk mimpi-mimpi dan rindu yang selalu suka menyelinap ke sisimu.

Sejuta kecup sederhana, sejuta senyum manis saat aku bisa menghirup wangi tubuhmu, dan melihatmu tersenyum....

Sejuta kecup sederhana, kecup-kecup rahasia dibawah hujan...
di dalam hujan...


Happy 4th montliversary, sayangku De Angelo.

Michaelangelove.

Michael.Angel.Love.


terima kasih banyak...

aku menengok rumah tetangga. sepi tanpa tulisan baru, teronggok begitu saja sementara aku sudah mulai bosan dan ingin membaca. situs sepocikopi sedang main tenis - istilah manis daripada maintenance-


seperti halnya aku. maintenance.


dan seperti situs sepocikopi kesayanganku, aku kembali, meskipun masih hanya 1 bulan sekali...


mengurus rumah yang sekarang sepi...


namun selalu mengundang untuk kembali

Aku selalu punya mimpi untuk tetap mampu menulis. sayangnya, akhir-akhir ini aku jadi jarang membaca, jadi jarang sekali mampu menulis.

Akh, De Angelo-ku sayang...
Dia membuatku melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan cara yang berbeda. Begitulah pokoknya, kalau dilihat-lihat, sih... Aku sedang bandel-bandelnya sekarang.

Aku akan rela datang jauh-jauh ke bandung tiap 2 minggu sekali hanya untuk bertemu De Angelo-ku yang ganteng di akhir pekan. Aku menemaninya kebaktian minggu pagi, datang ke rumahnya dan mengobrol dengan keluarganya, mencicipi sweet wine, yah... sesuatu yang tidak pernah aku pikirkan bisa terjadi sebelumnya.

Senangkah? Tentu! Baru kali ini aku bisa melebarkan sayapku selebar-lebarnya dan terbang setinggi-tingginya. Baru kali ini aku bisa punya sirip yang lebar sehingga aku bisa menyelam sedalam-dalamnya.

Merasakan esensi menjadi hujan, kembali... Setelah sekian lama hanya menggantung mendung, setelah sekian lama hanya menggantung bingung.

Sekarang, aku merenungkan semuanya. Mengambil intisari seperti lebah mengambil intisari madu, aku harus mengambil intisari kehidupan.

Hah? Mau bilang aku terlalu filosofis?
Tentu-tidak.
Aku masih ingin mencoba banyak hal dengan caraku yang manis.


Sekarang waktu aku mempersiapkan diri di depan kaca dan berdandan. Mendandani segi-segi kehidupanku. Bersiap menjadi hujan. Sebenar-benarnya hujan.

Setahun lebih dewasa, dan aku bersyukur karena jantung masih berdetak hingga saat ini. Mungkin hanya sedikit melambat karena kolesterol yang menumpuk diam-diam akibat asupan lemak berlebihan dalam usaha menggemukkan diri yang selalu gagal. Banyak hal yang berubah. Banyak harapan tahun lalu yang tidak tercapai. Namun, aku masih bersyukur, dan berharap bisa terus bersyukur karena banyaknya keindahan kecil dalam hidup yang mengisi kekosongan-kekosongan besar seperti bata yang menambal bolongan di tembok rumah.

Terima kasih untuk semua yang telah menyediakan kesempatannya untuk mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Terima kasih untuk adik-adik kelas yang masih ingat untuk mengirimkan sms bahkan sebelum tengah malam datang. Terima kasih untuk Hujan dan De Angelo yang menyempatkan diri mendatangi Goethe, membeli Un Soir de Paris, dan meng-hunting tanda tangan "orang-orang penting" di acara launching buku itu. Terima kasih untuk Alex, Juno, De Ni-Mel, Hujan-De Angelo, Maggie Tiojakin, dan Clara Ng yang mau menyempatkan diri membubuhkan tanda-tangannya di buku itu. Terima kasih untuk Mbak R yang rajin mengetuk pintu dan mengincar hamsterku untuk dimasak kecap, tetapi sempat menghadiahkan Elmo merah yang lucu. Terima kasih untuk AF yang telah memberikan sebuah sketch book besar dan mahal yang tidak pernah terbayang akan aku beli sendiri. Terima kasih untuk N & D yang mau repot belanja, masak nasi kuning, dan menghadiahkan kamus psikologi yang berguna sekali. Last but not least, terima kasih untuk Luna yang sudah menemani hari-hariku, dan menghadiahkan sesuatu yang telah lama aku inginkan...: TEFLON!!! Hehehe... ya, sudah lama aku ingin punya penggorengan teflon, tapi harganya mahal sekali... :-p

Banyak sekali harapan untuk usia yang baru saja bertambah ini. Namun, kali ini aku simpan sendiri saja dalam hati. Yah, mudah-mudahan dengan begitu bisa lebih mudah tercapai. Hahahaha...


October 8th, 2010
7.57 A.M.

In the living room