The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


Aku pikir aku tidak akan menangis lagi. Tidak akan bisa lagi menangis. Setidaknya, tidak menangisi hal yang sama, lagi dan lagi, seperti hari-hari yang telah lama berganti.

Kesibukan memang membuat kita merasa seperti berada di Oblivion Castle dalam game Kingdom Hearts kesayanganmu. Membuat kita berpikir bahwa kita telah menjadi seseorang yang berbeda, bukan kita yang sebelumnya. Namun, begitu kesibukan berlalu, kita pun keluar dari kastil itu dengan menggunakan kunci dengan ekor berbentuk hati.

Dan di sinilah aku. Hanya ada aku dan kesendirianku. Dan semua ke-aku-an, yang sebelumnya begitu keras aku perjuangkan sejak lima bulan yang lalu, kini menyergapku dalam haru biru sentimental melayu. Apakah aku? Mengapa aku? Bagaimana selanjutnya aku?

Sesekali, aku memang rindu saat-saat sendiri. Aku pikir, mungkin di saat seperti inilah aku baru benar-benar bisa berpikir jernih. Mencoba terbuka dan jujur sepenuhnya. Kepada hati dan diriku sendiri.

Namun, di saat-saat seperti ini pula kenangan dan semua rasa yang telah lama ku tinggalkan kembali datang mengejar. Aku menangis malam ini dalam kesendirianku. Bukan sepi, bukan sunyi yang mengoyak hati, melainkan kenangan-kenangan yang ku pikir telah lama mati, atau setidaknya membuatku mati rasa terhadapnya. Aku menangis malam ini dalam renungku. Menyesali ini dan itu. Berharap banyak yang tidak terjadi dan tidak ku lakukan. From the start. From the very beginning.

Ribuan "Jika..." dan "Andai saja..." mengalir dalam pikir. Namun, tidak ada gunanya, bukan? Lagipula, yang aku sesali bukan kesendirianku saat ini. Bukan pilihan dan keputusanku saat ini. Melainkan yang telah lalu dan layu. Jadi, sudahlah. Mungkin aku hanya sedang ingin dan sedang butuh sedikit tangis malam ini.

Rain-Dear, sejujurnya aku memang masih mencintaimu. Namun, saat ini, aku sedang mencoba belajar mencintai diriku sendiri. Maafkan semua kata, sikap, dan sifatku yang menyakitimu.

Happy Belated 20th Monthliversary.

Dari aku yang ingin kamu terus melaju hingga memutari lajur rel mu.



June 1st, 2010
10.44 P.M.

1 loves:

@sky... so do I, Sky... so will I

In the living room