The Sky is High

It's just a box of pieces of a puzzle about a small circle of friends. It's about the lives, the loves, and the hopes. One by one, part by part. Hung up in the sky along with prayers. Until each of them can fly higher by itself. The Sky the Rain the Rainbow the Sun the Moon. All are talking in their own way. Carving their small footsteps in the history of time. And now each of them can really fly higher by itself, and leave this house one by one...


banyak yang bertanya mengapa kata-kata putus tidak dapat dicabut, mengapa aku tidak kembali lagi bersama Sky. dan aku sangat menghargainya. terima kasih.


namun, mungkin lukanya belum mengering, entahlah. kali ini lukanya mungkin begitu dalam, begitu menyakitkan. bahkan luka bekas saat aku menggores tangan kiriku belum juga hilang, apalagi luka di hatinya? aku tidak tahu.

jawaban untuk pertanyaan diatas akan mudah sekaligus sulit bagiku.
"Jika aku bisa kembali saat itu juga, aku pasti rela berlutut di bawah kakinya untuk kembali"

waktu berlalu... aku masih bertanya apakah aku masih diberikan kesempatan untuk kembali.

dia menggeleng. "i take no rebound", jawabnya tegas.
aku lemas.

tapi dia memberikan aku kesempatan untuk berubah.

dengan cara?

We break up.

Putus

***

Kalian mau dengar ceritaku?

Aku akan membagi rahasiaku.

Apa masalah terberatku?

aku sangat suka di cintai, di perhatikan, di sayangi.

prinsip aku waktu itu : "don't let them down"

jadi, siapapun yang mencoba mendekati aku, aku akan bersikap seolah aku memberikan harapan kepada meraka, dan apa yang mereka lakukan tidak akan membuat marah siapapun, like everything is alright and normal.

dulu justru lebih parah lagi.
my first love is my first boyfriend. since we break up (sebenarnya masih gantung karena dia "menghilang"), aku tidak dapat menemukan sosok yang 'lebih' dari dia. Because for me, He is perfect. Too Perfect. Kayaknya dia sangat meat tagged deh. Dan, karena aku dan dia, saling mencintai.

Skip gimana ceritanya cowok aku bisa 'menghilang'. Intinya dia pergi dan kami lost contact.

Sejak itulah semuanya dimulai.

Mencari penggantinya. Yang seharusnya 'lebih' dari dia. Ya... I give them hope.
Aku berikan kesempatan kepada orang2 itu untuk mengenalku. Tapi aku tetap mengenakan topeng yang tidak ada satupun diantara mereka yang tahu. Mereka hanya tahu (mungkin) aku suka mereka, mengungkapkannya secara eksplisit. Aku suka kamu. Sayang kamu.

dan dengan santainya aku bilang. Thank you, sayang kamu juga. Sebatas kalimat. Sebatas klise. Sebatas sms.

Dan di akhir semua kisahku. I let them down. Di tengah kebimbangan aku yang tidak bisa mendekatkan hatiku pada mereka, aku menjauh dari mereka. Tanpa mereka tahu kenapa. Pokoknya aku hancurkan hubungan itu. Sisanya, sakit hati di sisi mereka.

Aku mulai berpikir. Aku nggak akan membiarkan mereka sakit hati. Maka aku pelan2 mengobati sakit hati mereka dengan menjadi teman yang baik, menayakan kabar mereka ataupun menanyakan apakah mereka sudah mempunyai pacar baru atau belum.

Terus berulang. Belasan nama sudah bisa kutulis di dalam list.

Sampai aku menemukan Sky.

Sky bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa awalnya. Kami berkenalan di awal pertemuan mahasiswa baru. Bersalaman, dan duduk di lingkaran cowok-cowok sementara yang lain duduk berbasa-basi dengan kelompok cewek.

Seingatku hanya kami berdua yang duduk di lingkaran cowok.

She is attractive.

Tidak ada yang intens dari pertemuan kami selain aku bisa menceritakan kalau aku sangat mencintai lelaki pertamaku. Kemudia berlanjut hungga kami sama-sama tahu kalau kami berdua menyukai puisi. Diantara latihan paduan suara, kami mulai saling mengirim puisi, meski hanya puisi biasa, tapi jelas aku suka pilihan kata-katanya.

Ketertarikanku hanya sebatas melihatnya yang luar biasa keren. Dia jago menulis. Nilai A tersenyum dibalik kertas nilainya. Dia karismatik. Dia berbakat. A+ for her.

Dan dia ganteng.

Berbulan2 dia mengucapkan kata suka, sayang, cinta dan aku hanya mengiyakan.
Tapi lama kelamaan aku luluh. Aku mulai merasakan rasa sayangnya yang begitu besar.
Meskipun masih mati2an menganggap dia laki-laki, lama kelamaan aku menyukai karakter perempuan dalam dirinya.

tuturnya, sifatnya, dan... lembut bibirnya.

meskipun demikian, mantan-mantanku masih bisa menghubungiku sekedar untuk menyapa dan bilang sayang. dan aku menanggapinya dengan tawa singkatku. beberapa laki-laki yang menurutku menarik, masih hadir dalam hubunganku dengannya.

sampai datang perempuan ini. perempuan yang baru kutemui hasil Gay-Dar ku yang berbunyi beep-beep dan berkenalan dengannya, membuat hubunganku dan Sky, hancur... tidak bisa dipertahankan lagi.

Hancur berkeping karena aku.

Lagi.

Mungkin ini adalah karma, kutukan buatku.
Padahal aku tidak percaya karma.

Padahal aku tidak pernah 'dilukai'
dan sekarang rasanya aku terluka.

Menyadari betapa besar cintaku padanya.

Menyadari kesalahan terbesarku.

Tapi penyesalan selalu datang terlambat, bukan?

Aku hanya ingin bisa lebih baik dan lebih baik lagi.

"Keledai tidak akan jatuh di lubang yang sama"
karena aku manusia, aku bisa jatuh di lubang yang sama.


yang kulakukan hanyalah memperbaiki lubang itu agar tidak ada orang lain yang jatuh ke lubang itu.






Aku hanya ingin mensyukuri satu hal.
Enam belas bulan kami masih bersama.

Terima kasih.

Happy 16th monthliversary, Dear

7 loves:

Saat kita melindungi hati orang lain.. terkadang kita tak sadar bahwa pada akhirnya hati kita sendiri yang terluka...karena kita terlalu sibuk melindungi hati orang lain dan lupa melindungi hati kita sendiri...
Semoga kalian bisa memperbaiki hubungan kalian... meski harus memulainya dari sebuah persahabatan..

why the pic is so sexy?

because i am sexy.

lepas dari kesalahan satupihak maupun kdua belah pihak... aku sama sekali ga mentolerir segala kemarahan yg ditumpahkan dgn caci maki dan kekerasan fisik. sakit hati tentu tidak harus dengan serangan ke badan, jangan sampe kemarahan menutupi kekerdilan diri.
aku suka sinis dan apatis bila membaca tulisan2 L seperti ini. sepertinya kita tidak pernah belajar dari sekian ratus tulisan di blog2 L yg lain. kita hanya berkutat di seputaran selingkuhan, putus nyambung, balas dendam, saling berbalas teror dsbnya. sungguh ironis dan membikin miris....

@ sinyo: maybe it just a stage of life. what i wanna do is face the truth.

sepertinya bukan hanya di dunia L, kok. Mari ganti kacamata, kalau begitu

Makin jauh q tahu...
makin bikin aq g percaya...
g hbs pikir, bnyk bgt kemiripan...
pasti q lg mimpi...

hi sis, aku suka pic-nya so tempting wakakaka


pls add my new blog
http://aderain.blog.com

In the living room